-
Fadli Zon Prihatin dengan Ancaman Kriminalisasi Terhadap Rocky Gerung
20 jam lalu -
PT Piaggio Indonesia Perluas Jaringan di Surabaya Timur
21 jam lalu -
Jesica Fitriana Raih 2nd Runner Up Miss Supranational 2019, Bagaimana Perjalanannya?
22 jam lalu -
Daytona Kenalkan Knalpot Baru Harga di Bawah Rp1. Juta
17 jam lalu -
Nano Stix Sponsori Balap di Final Indoclub 2019, Apa Sih Itu?
16 jam lalu -
Riot Games Buat Inisiatif Baru, Perluas Dunia League of Legends
17 jam lalu -
Simak, Tips Sukses ala Miliarder Dunia
13 jam lalu -
VIDEO: Bocah 7 Tahun Terperangkap Dalam Mesin Mainan
22 jam lalu -
Mitsubishi Gelar Kampanye Xpander Cross
15 jam lalu -
Kejahatan Siber: AS Buru Dua Warga Rusia yang Mencuri Jutaan Dolar dari 40 Negara
15 jam lalu -
Trump Tunda Cap Kartel Narkoba Meksiko sebagai Organisasi Teroris
14 jam lalu -
Umrah Cuma Rp3 Juta dan Sederet Penawaran Menarik di Jakarta Halal Things 2019
13 jam lalu
600 Perusahaan AS Desak Trump Selesaikan Perang Dagang dengan China

JAKARTA - Walmart Inc, Target Corp, dan lebih dari 600 perusahaan lain mendesak Presiden AS Donald Trump dalam sepucuk surat untuk menyelesaikan sengketa perdagangan dengan China, dengan mengatakan bahwa tarif merugikan bisnis dan konsumen Amerika.
Surat ini adalah yang terbaru dari banyak yang dikirim ke pemerintah Trump, sebelumnya melalui Tarif Hurt the Heartland, kampanye nasional menentang tarif yang didukung oleh lebih dari 150 kelompok perdagangan yang mewakili pertanian, manufaktur, ritel, dan industri teknologi.
Tetapi ini penting karena ketegangan perdagangan Amerika Serikat-China meningkat dan terjadi sebelum pertemuan yang mungkin antara Trump dan Presiden Cina Xi Jinping pada KTT G20 28-29 Juni di Osaka, Jepang. Trump mengatakan dia ingin bertemu Xi di sana dan akan memutuskan apakah akan memperpanjang tarif ke hampir semua impor China setelah itu.
Baca Juga: Ancaman Kenaikan Tarif oleh Presiden Trump Rusak Sistem Perdagangan Global
Dengan kurang dari tiga minggu sebelum pembicaraan antara pemimpin Tiongkok dan Amerika Serikat, harapan untuk kemajuan dalam mengakhiri perang dagang rendah. Sumber-sumber telah mengatakan kepada Reuters bahwa ada sedikit persiapan untuk pertemuan meski kesehatan ekonomi dunia dipertaruhkan.
"Kami tetap khawatir tentang kenaikan saling balas tarif," isi surat tersebut, dikutip dari Antaranews, Jumat (14/6/2019). "Tarif yang diterapkan secara luas bukanlah alat yang efektif untuk mengubah praktik perdagangan tidak adil China. Tarif adalah pajak yang dibayarkan langsung oleh perusahaan AS ... bukan China."
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar. Walmart, pemberi kerja sektor swasta terbesar di Amerika Serikat dan pengecer terbesar di dunia, mengatakan tarif akan menaikkan harga-harga bagi konsumen Amerika Serikat.
"Perdagangan secara keseluruhan telah baik bagi orang Amerika, baik bagi konsumen ... dan saya menyadari hal itu kadang-kadang dikritik," kata Kepala Eksekutif Walmart Doug McMillon pekan lalu. Dia mendesak pemerintah Trump fokus pada bagaimana perdagangan membantu sejumlah besar orang di negara ini dan "bukan hanya mereka yang membahayakan."
Tambahan 25% tarif impor senilai USD300 miliar, di atas yang sudah dipungut, akan menghapus lebih dari dua juta pekerjaan di Amerika Serikat, kata surat itu, mengutip perkiraan dari konsultan internasional Trade Partnership.
Mereka juga akan menambahkan lebih dari USD2.000 dalam biaya untuk rata-rata empat keluarga Amerika dan mengurangi nilai Produk Domestik Bruto AS sebesar 1%, katanya. "Perang dagang yang meningkat bukan demi kepentingan terbaik negara itu, dan kedua belah pihak akan kalah," kata surat itu.