-
Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini, Jakarta Terbanyak
53 menit lalu -
TNI-Polri Gandeng Warga hingga Pendeta Evakuasi Pilot Susi Air
59 menit lalu -
Kejari Jelaskan Kronologi Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah di Sleman
23 menit lalu -
Klasemen Liga 1 2022 Setelah Arema Bekuk Rans FC: Debut Putu Gede Sempurna, Jan Olde Fantastis
45 menit lalu -
Instruksi Kapolri tak Digubris, Anggota Polisi Terus Saja Bermasalah
34 menit lalu -
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Hebat di Pabrik Kasur PT Gratec Jaya Indonesia Bogor
43 menit lalu -
Ngucur Mas Ala Aipda Mohadi, Dengarkan Curhatan Warga Sambil Seruput Kopi Gratis
53 menit lalu -
Kajol Indonesia Dukung Ganjar Beri Bantuan BPJS dan Oli Murah Untuk Diver Ojol di Bogor
23 menit lalu -
KPK Sebut Lukas Enembe Perintahkan Tukang Cukur untuk ke Singapura
54 menit lalu -
Gol Tunggal Majed Osman Bawa Dewa United Taklukkan Borneo FC
47 menit lalu -
Respons La Nyalla Soal Klaim Erick Thohir Didukung 60 Voters
19 menit lalu -
Anggota Densus 88 Tersangka Pembunuh Sopir Taksi Terancam Dipecat
54 menit lalu
5 Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Raih Perak Kompetisi Internasional

GenPI.co - Lima mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta berhasil meraih perak pada kompetisi internasional bertajuk International Science and Invention Fair (ISIF) 2022, Jumat (2/12).
Mereka ialah Erol Yudhi Prakoso, Debora Engelien Christa Jaya, Yusron Mahendra Diwiyanto, Juan Azhar Adviseta Setiawan, dan Syafira Widiyanti.
ISIF adalah kompetisi bidang keilmuan dan inovasi yang diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan Universitas Pendidikan Ganesha, Bali.
Sebanyak 614 tim dari 32 negara mengikuti ISIF 2022. Pada tahun ini, mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta menampilkan inovasi bidang drying.
Erol menjelaskan dirinya dan teman-temannya memanfaatkan teknologi microwave untuk drying.
"Teknologi itu kami modifikasi sehingga bisa dilakukan pembacaan massa secara real time untuk mendapatkan data tertentu," papar Erol sebagaimana dilansir laman resmi UPN Veteran Yogyakarta, Minggu (4/12).
Dia menjelaskan timnya menghadapi tantangan besar saat mengikuti kompetisi.
Salah satunya ialah saat tahap presentasi. Erol dan kawan-kawan mengalami trouble karena kompetisi digelar secara online.
"Saat pembuatan, karena kami dari jurusan yang berbeda, kami perlu menyesuaikan jadwal untuk dapat menyelesaikan karya kami ini," ungkap Erol.
Sementara itu, Yusron mengatakan data yang diperoleh akan dimanfaatkan untuk menentukan model kinetika yang bisa menjadi standar keberlanjutan. (*)
Video seru hari ini: