-
Erik Ten Hag Ungkap Kondisi Antony Jelang Manchester City vs Manchester United di Final Piala FA 2022-2023
33 menit lalu -
Cerita Beckham Putra, Kebanjiran Bonus Usai Bawa Timnas Indonesia U-22 Raih Medali Emas di SEA Games 2023
48 menit lalu -
Pertamina Jalin Kontrak Kerja Sama Pengelolaan WK Peri Mahakam dan WK East Natuna
54 menit lalu -
Pengamat Anggap Jokowi tak Ingin Anies Baswedan Ikut Putaran 2 Pilpres 2024
34 menit lalu -
Bukan Manchester United, Neymar Jr Disarankan Gabung Tim Liga Inggris Ini jika Hengkang dari PSG
35 menit lalu -
Gempa M3,7 Guncang Kepulauan Yapen Papua
28 menit lalu -
3 Berita Artis Terheboh: Nikita Mirzani Pamer Foto Tanpa Bra, Desta Siap ke Jalur Hukum
26 menit lalu -
Ternyata Butuh Biaya Rp17,7 Triliun untuk Pembangunan Sirkuit Sepang
18 menit lalu
5 Kisah Inspiratif Jenderal Hoegeng, Sosok Polisi Jujur dan Antikorupsi
JAKARTA - Jenderal Hoegeng merupakan sosok teladan. Ia terkenal sebagai jenderal yang jujur dan antioripsi.
Jenderal Hoegeng pernah menjabat sebagai Kapolri pada 1968-1971. Selama kariernya bukan berati Jenderal Hoegeng tak pernah menemui godaan. Namun, godaan tersebut ditolaknya. Menurutnya, Baginya, lebih baik hidup melarat dari pada menerima suap atau korupsi.
Berikut kisah inspiratif Jenderal Hoegeng sejak awal karier hingga menjabat Kapolri, sebagaimana dilansir dari djkn.kemenkeu.go.id, Kamis (30/3/2023) :
1. Larang istri buka toko bunga
Saat dilantik sebagai Kepala Jawatan Imigrasi, Hoegeng meminta istrinya yang saat itu membuka toko bunga untuk menutup usahanya. Hal ini untuk mengurangi benturan kepentingan antara pihak yang berurusan dengan imigrasi dengan memesan kembang pada toko bunga istrinya.
2. Tolak rayuan pengusaha
Kapolri Hoegeng pernah merasakan godaan suap. Dia pernah dirayu seorang pengusaha yang terlibat kasus penyelundupan. Pengusaha itu meminta Hoegeng agar kasus yang dihadapinya tak dilanjutkan ke pengadilan.
Jenderal Hoegeng sangat gencar memerangi penyelundupan. Dia tidak peduli siapa beking penyelundup tersebut, semua pasti disikatnya. Pengusaha tersebut berusaha mengajak damai Hoegeng. Berbagai hadiah mewah dikirim ke alamat Hoegeng. Tentu saja Hoegeng menolak mentah-mentah. Hadiah ini langsung dikembalikan Hoegeng.