-
Inilah Kabar Terbaru dari Kapolrestabes Makassar Soal Kasus Kematian Siswa SMP Athira
45 menit lalu -
Pengusulan Formasi PPPK 2023 Diperpanjang Lagi, Honorer Harus Bergerak
43 menit lalu -
3 Pekerja Ditemukan Tewas Dalam Palka Tongkang di Banjarmasin, Mengenaskan
55 menit lalu -
Top, Winod Raih Penghargaan Bergengsi Kategori Sandal Wanita
55 menit lalu -
PTUN Jakarta Tolak Gugatan Calon Mahasiswa Apoteker UTA 45
58 menit lalu -
Berkat Kinerja Anak Buah Komjen Agus, 460.778 Jiwa Terselamatkan
39 menit lalu -
Denny Indrayana Memohon Pertolongan Megawati, Hasto Malah Anggap Tuduhan
47 menit lalu -
Declan Rice Diklaim Lebih Suka Gabung Arsenal ketimbang Bayern Munich, Ini Alasannya
40 menit lalu -
Resmi Gabung Perija Jakarta, Ryo Matsumura Beberkan Alasan Pilih Macan Kemayoran
37 menit lalu -
NCT DoJaeJung Main ke Rumah Andara, Raffi Ahmad: Rezeki-Rezekian Saja, Kebetulan...
31 menit lalu -
Terjatuh dari Motor saat Kabur, Pelaku Curanmor Tewas Dikeroyok Warga
34 menit lalu -
Mutia Ayu Pamer Body Goals bak Gitar Spanyol Terbalut Baju Renang Sage, Makin Hot!
30 menit lalu
5 Fakta Humza Yousaf, Muslim Pertama yang Pimpin Skotlandia

SKOTLANDIA - Humza Yousaf (37) berhasil menjadi pemimpin Skotlandia. Ia menjadi pria muslim pertama yang memimpin sebuah negara di Eropa Barat.
Berikut sejumlah faktanya:
1. Menggantikan Nicola Sturgeon
Yousaf naik menggantikan Nicola Sturgeon sebagai pemimpin Partai Nasional Skotlandia (SNP) yang kini tengah berkuasa. Dengan jabatan itu, otomatis Yousaf akan mengambil alih bangku kepala pemerintah semi-otonom.
2. Fokus Atasi Krisis
Setelah mengetahui kemenangannya, Yousaf mengatakan dia akan fokus mengatasi beberapa masalah. Beberapa di antaranya terkait krisis biaya hidup, mmengakhiri perpecahan dalam partai dan mendorong kemerdekaan baru.
"Rakyat Skotlandia membutuhkan kemerdekaan sekarang, lebih dari sebelumnya dan kami akan menjadi generasi yang memberikan kemerdekaan," kata Yousaf dalam pidatonya di Edinburgh dikutip dari Reuters.
3. Raih 52% Suara
Kemenangan Yousaf itu terkonfirmasi di lapangan rugby nasional setelah dirinya melakukan kampanye selama enam pekan. Ia berhasil meraih 52% suara anggota SNP pada putaran kedua.