-
Ternyata Ini Alasan Kenapa Arema FC Dijuluki Singo Edan?
45 menit lalu -
Ancam Timnas Indonesia U-20, Timnas Vietnam U-20 Siap Gebrak Piala Asia U-20 2023!
48 menit lalu -
Golkar dan PKS Pastikan Kawal Pemilu 2024 Terlaksana Sesuai Jadwal
46 menit lalu -
Demi Temukan Talenta Muda untuk IBL, Perbasi Bakal Adakan Development League 2023
56 menit lalu -
Gagal Ginjal Akut, Pakar Sarankan Pemerintah Tetapkan Status KLB
46 menit lalu -
Sidang Penggelapan BBM, Jaksa Cecar Direksi Soal Keluar Masuk Uang Perusahaan
50 menit lalu -
Marselino Ferdinan Kedinginan di Belgia
37 menit lalu -
Soal Pemanggilan Menkominfo di Kasus BTS, Jaksa Agung: Tunggu Waktunya
23 menit lalu -
Dibantu Ade Govinda, Indi Arisa Hadirkan Belajar Melupakanmu
59 menit lalu -
Kemenhub Anggarkan Rp 774 Miliar untuk Subsidi Angkutan Perintis, Ini Perinciannya
49 menit lalu -
Bung Towel Minta PSSI Pertahankan ShinTae Yong, Ini Alasannya
42 menit lalu -
'Turki Banyak Membantu Aceh Saat Tsunami'
58 menit lalu
0
42 Kasek asal Kalimantan Tengah Belajar SKS di SMAN 2 Semarapura

Rombongan dipimpin Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kalteng, H A Syaifudi SPd M SM diterima Kasek SMAN 2 Semarapura Drs I Wayan Janiarta MSi beserta para guru, dan Kabid Pembinaan SMA Disdikpora Provinsi Bali Drs I Nyoman Ratmaja MPd.
Syaifudi mengatakan tujuan mereka berkunjung ingin melihat dan belajar tentang pelaksanaan program SKS (Sistem Kredit Semester) yang dijalankan di SMAN 2 Semarapura. "Kami di Kalteng sebenarnya banyak memiliki potensi siswa yang cemerlang, namun belum menjalankan program SKS, makanya kami datang untuk studi banding," papar Syaifudi. Janiarta mengatakan, pada Tahun 2012 SMAN 2 Semarapura (Smadara) membuka layanan kelas akselerasi. Tahun 2018 memberikan layanan SKS Paradigma Baru. Saat ini seluruh siswa kelas XI dan XII menerapkan kurikulum K13 dengan sistem layanan SKS paradigma baru. "Bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik lebih diberikan layanan khusus, namanya SKS percepatan," ujar Janiarta.
Sebenarnya mereka belajar di kelas bersama teman-temannya, tapi untuk memberikan layanan yang lebih maksimal mereka dikelompokkan terpisah. Satu angkatan SKS percepatan paling banyak 6-10 orang, biasanya malah kurang dari 10 orang. Syaratnya, hasil psikotes siswa memiliki IQ di atas 120, rata-rata nilai SMP minimal 90, prestasi penunjang akademik selama siswa di SMP seperti juara olimpiade dan lainnya.
Setelah syarat terpenuhi, sekolah mengeluarkan rekomendasi tawaran bagi anak tersebut untuk menempuh SKS percepatan, mengundang orang tua, dan siswa yang bersangkutan. "Keputusan akhir tetap pada siswa dan orang tuanya, mau mengambil layanan SKS percepatan atau tidak," kata Janiarta.
Saat ini seluruh siswa kelas XI dan XII menerapkan kurikulum K13 dengan sistem layanan SKS paradigma baru, sementara kelas X atau siswa Fase E menggunakan Kurikulum Merdeka.
Janiarta menambahkan, momen ini merupakan suatu kehormatan karena dalam sekali kunjungan, sebanyak 42 kasek se-Provinsi Kalteng dapat hadir sekaligus. "Kunjungan ini tentu saja menjadi kebanggaan bagi warga SMA Negeri 2 Semarapura," ujar Janiarta.
Rombongan disambut pementasan Tari Pendet yang dibawakan oleh para guru SMAN 2 Semarapura. Setelah menggelar ramah tamah di aula sekolah, rombongan melihat pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Termasuk penampilan dari 45 ekstrakurikuler.
Tidak hanya itu, Smadara juga menunjukkan beragam kegiatan dan organisasi siswa. Mulai dari OSIS, Dewan Perwakilan Siswa (DPS), dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Termasuk bank sampah yang dikelola oleh Sispala (Siswa Pecinta Alam), maupun ketangkasan dari pasukan LKBB yang menggelar atraksi di halaman sekolah. *wan
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali