-
Kolonel Budi Mulyadi: Kami Mendapat Perintah Langsung dari KSAL
57 minutes ago -
Anggota DPR Soroti Ada Aktivitas Eksplorasi Hutan Berlebihan
56 minutes ago -
Jadi Ketua MES, Erick Thohir Diharapkan Gerak Cepat Kembangkan Ekonomi Syariah
52 minutes ago -
Mesir Mulai Program Vaksinasi Covid-19 Hari Ini
38 minutes ago -
Siapa pun Bisa Berbuat Baik, tapi Jauhi Haram Cuma Pilihan
44 minutes ago -
Mantan Pacar Bongkar Sisi Gelap Cristiano Ronaldo
51 minutes ago -
Manfaatkan Momen PPKM, Kurir Narkoba Diringkus saat Beraksi
46 minutes ago -
ASEAN jajaki kembangkan sektor TI dengan Korea Selatan
55 minutes ago -
Ini Penyebab Kegagalan Ganda Putra di Toyota Thailand Open Versi Naga Api
44 minutes ago -
8 Fakta Utang Indonesia Semakin Banyak hingga Sri Mulyani Ngadu ke Menag
25 minutes ago -
Microsoft Edge Kedatangan Fitur Baru, Mulai dari Password Manager hingga Tema
34 minutes ago -
Save.id Tawarkan Layanan Pengurusan Surat Kendaraan Bebas Biaya
55 minutes ago
4 Fakta Satu Keluarga di Sigi Tewas Dibunuh Kelompok MIT Poso

JAKARTA - Publik dikagetkan dengan kasus pembunuhan satu keluarga di di Desa Lemba Tonga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada 27 November 2020.
Berdasarkan penyelidikan sementara oleh pihak kepolisian, terduga pelaku merupakan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Okezone akan merangkum deretan fakta yang terjadi dalam kasus pembunuhan tersebut, sebagai berikut:
1. Pelaku Diduga Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan bahwa dari dugaan sementara peristiwa pembunuhan satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
"Diduga kelompok mereka (MIT)," kata Argo saat dikonfirmasi, Jakarta, Sabtu (28/11/2020).
Sebelum melakukan pembunuhan, kelompok tersebut sempat melakukan pembakaran ke salah satu rumah milik warga.
Ali Kalora sendiri merupakan seorang militan islam Indonesia dan merupakan pemimpin MIT menggantikan Santoso. Ia merupakan salah satu terduga teroris yang diburu polisi.
2. Korban Berjumlah 4 Orang
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto membenarkan, pembunuhan terhadap satu keluarga di Sigi Sulteng.
Korban berjumlah 4 orang yang merupakan satu keluarga. Mereka adalah Yasa alias Yata sebagai kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa, Jana alias Naka dan Pedi.
Baca juga: Anggota DPR Minta Polri Gerak Cepat Usut Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Sulteng
"Keempat korban merupakan satu keluarga yang meninggal dunia akibat dianiaya oleh para pelaku dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora. Sementara Ney istri Yata masih dalam keadaan hidup," kata Kombes Pol Didik Supranoto yang dihubungi MNC Media, Sabtu.
3. Satgas Tinombala Buru Pelaku
Satgas Tinombala TNI-Polri melakukan perburuan terhadap kelompok (MIT) pimpinan Ali Kalora pasca-pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah.
"Personel yang tergabung dalam Tinombala masih melakukan pengejaran dari para pelaku," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto saat dikonfirmasi, Jakarta, Sabtu.
4. Saksi Sebut Pelaku Bawa Sejata
Polisi memeriksa lima orang saksi terkait kasus pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah.
"Ada 5 saksi yang diinterogasi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono kepada awak media, Jakarta, Sabtu.
Dari lima saksi itu, dikatakan Awi, mereka menyakini ada 10 pelaku yang melakukan perbuatan keji itu sembari membawa senjata api (senpi).
Bahkan, Awi menyebut, para saksi mengatakan tiga orang di antaranya merupakan DPO kelompok MIT.
"5 saksi yang diiterogasi tadi menyatakan bahwa pelaku kurang lebih 10 OTK, 3 orang bawa senpi (laras panjang 1 dan 2 senpi genggam). Saksi setelah diperlihatkan DPO teroris MIT, meyakini identitas 3 orang OTK tersebut adalah teroris kelompok Ali Ahmad alias Ali Kalora," ujar Awi.