-
Persiapan Tampil di SEA Games 2023, Timnas Basket Putri Mendatangkan Pelatih dari NBA
44 menit lalu -
Viral! Alphard Dikawal Mobil Bea Cukai Masuk Apron Bandara Soetta
51 menit lalu -
Jelang Laga Timnas Indonesia vs Burundi, Saido Berahino Akui Sempat Ngobrol dengan Sandy Walsh
51 menit lalu -
Tampilan Cantik Jisoo BLACKPINK dalam Pemotretan Dior Heritage
56 menit lalu -
Khusus Piala Dunia U-20, Pemkot Bandung Pastikan Akses Menuju Stadion GBLA Aman
59 menit lalu -
Indonesia vs Burundi: Shin Tae Yong Tak Mau Kecewakan Fan
35 menit lalu -
Siapa Ketum Parpol di Luar Koalisi Perubahan Tawarkan Diri Jadi Cawapres Anies Baswedan?
47 menit lalu -
Jarak Buffer Zone Berstandar Internasional Patut Dicontoh di Indonesia
44 menit lalu -
Mbak Ita Persilakan Warga Bagi Takjil, Tapi Tidak di Pinggir Jalan
52 menit lalu -
Prediksi: Spanyol vs Norwegia
28 menit lalu -
Ini Tampang Penggorok Leher Temannya di Tanah Abang
25 menit lalu -
Krisdayanti Berulang Tahun, Aurel Hermansyah Berdoa Begini
21 menit lalu
0
3.000 Benih Nila Ditebar di Danau Buyan

Penebaran bibit nila ini dilakukan oleh jajaran Polres Buleleng bersama Desa Adat Pancasari dalam kegiatan 'Jumat Curhat'. "Diharapkan kelestarian Danau Buyan tetap terjaga dan nantinya dapat memberikan manfaat untuk masyarakat yang ada di sekitaran danau," ujar Kapolres Buleleng AKBP I Made Dhanurdana.
Dalam kegiatan itu, Bendesa Adat Pancasari Gusti Ngurah Darma Wirata, menyampaikan sejumlah permasalahan di Desa Pancasari. Kata dia, jika pada musim hujan Desa Pancasari, harus selalu bergelut dengan banjir. Selain tingginya curah hujan, hal ini juga disebabkan sampah kiriman dari desa tetangga yang menyumbat saluran air.
Gusti Wirata mengatakan, saat musim hujan desa setempat selalu menerima air kiriman sampah dari arah selatan Desa Pancasari. Sehingga hal itu, menyebabkan banjir di desa setempat di kala hujan.
Pihaknya juga berharap pemerintah memberikan kepastian tapal yang wilayah di pinggir Danau Buyan. Pasalnya, selama ini penentuan batas wilayah dilakukan tergantung pasang surutnya air danau.
"Kami harap agar diberikan kepastian terhadap batas pinggiran danau. Selama ini disampaikan batas danau tergantung air pasang dan surut, sehingga masyarakat merasa dirugikan, begitu juga terhadap penetapan jalur hijau yang ada di wilayah Pancasari," ujarnya.
Selain itu, aktivitas pencari ikan dari luar desa setempat juga dikeluhkan nelayan. Karena saat melakukan aktivitas mencari ikan, warga tersebut menggunakan cantrang. Sehingga, hal ini mengganggu ekosistem pertumbuhan ikan. Karena saat menggunakan cantrang ikan kecil pun ikut tertangkap.
Kapolres AKBP Dhanu mengatakan, keluhan dari Bendesa Adat tersebut akan diteruskan kepada Pj Bupati Buleleng. Pihaknya akan merapatkan terkait sampah kiriman dan batas-bata wilayah.
"Terhadap batas-batas danau serta jalur hijau, ini juga akan kami rapatkan dan dikomunikasikan serta dikordinasikan kepada Pemkab Buleleng. Begitu juga terhadap penerimaan banjir dan sampah karena menyangkut dengan wilayah lain dan Kabupaten lain," terangnya.
Pihaknya berharap, para nelayan bisa berkoordinasi dengan para pendatang pencari ikan untuk tidak menggunakan jaring. Sehingga ekosistem danau tetap terjaga. *mz
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali