-
Jika Stadion Maguwoharjo Penuh, Bisa Bantu Timnas Indonesia U-16 Juara Piala AFF U-16 2022
59 menit lalu -
Isu BW Ditangkap Bareskrim, Polri: Hoaks, Tidak Ada!
46 menit lalu -
Arema FC Belum Konsisten di Liga 1 2022-2023, Ini Alasan Manajemen
35 menit lalu -
Le Dinh Long Vu, Pemain Timnas Vietnam U-16 yang Diving di Laga Pertama Kontra Timnas Indonesia U-16, Bakal Diving Lagi?
42 menit lalu -
Curacao Panggil Pemain Bintangnya, Media Vietnam Sebut Timnas Indonesia Bakal Demam
52 menit lalu -
Petinggi Zlate Moravce Umbar Janji kepada Egy Maulana Vikri
33 menit lalu -
Korupsi Proyek IPDN, Eks Pejabat Adhi Karya Divonis 5 Tahun Penjara
47 menit lalu -
Ferdy Sambo Diperiksa Komnas HAM Hari Ini, Anam: Semuanya akan Kami Tanya
38 menit lalu -
Satu Rumah Warga Dibakar, Polisi Kantongi Identitas 4 Terduga Pelaku
52 menit lalu -
Lengkap, Kabar Terkini Pemain PSS Sleman yang Sempat Cedera
43 menit lalu -
Khawatir Krisis Pangan, Jokowi: 800 Juta Orang Akan Kelaparan
33 menit lalu -
Polri Bakal Sampaikan Hasil Autopsi Ulang Brigadir J
29 menit lalu
3 Putra Mahkota yang Tidak Pernah Naik Tahta, Nomor 1 Nasibnya Tragis

JAKARTA - Menjadi putra mahkota merupakan impian dari banyak anggota kerajaan. Hanya mereka yang memiliki hubungan darah dengan sang raja yang bisa meneruskan takhta. Namun, ternyata ada putra mahkota yang gagal menjadi raja.
Berikut ini beberapa putra mahkota yang tidak pernah naik takhta menjadi seorang raja, sebagaimana dirangkum Tim Litbang MPI:
BACA JUGA: Takut Pembalasan, Grup Hacker Rusia Minta Maaf Retas Data Putra Mahkota Saudi
1. Pangeran Sado
Pangeran Sado merupakan anak dari Raja Yeongjo, pemimpin Dinasti Joseon. Yeongjo memerintah antara 1694 hingga 1776. Sado sejatinya adalah anak kedua Yeongjo yang membawa harapan serta angin segar bagi orangtuanya. Sebab, kakak Sado, Hyojang, meninggal dunia pada 1728 karena sakit.
Dalam laman History of Yesterday disebutkan bahwa Sado dibesarkan dengan sangat baik oleh kedua orangtuanya. Dia dipastikan mendapat pendidikan dari para guru terbaik di Korea juga mendapat banyak pelatihan yang bisa menjadi bekal baginya jika menjadi penguasa Korea masa depan. Pangeran Sado tumbuh menjadi anak yang cerdas dan aktif. Akan tetapi, Sado memiliki rasa takut berlebihan kepada sang ayah yang terkenal sangat keras dan disiplin.
BACA JUGA: Pembaca Gerak Bibir Ungkap Pangeran Charles Mengeluh saat Pertama Kali Gantikan Ratu Buka Parlemen
Sado seharusnya naik takhta menggantikan ayahnya kelak. Sayangnya, hal itu tidak pernah terwujud lantaran Sado dieksekusi saat berusia 27 tahun, tepatnya 12 Juli 1762. Ia diduga mengidap penyakit mental dan melakukan perbuatan keji. Berbagai sumber menyebut, penyakit yang diderita Sado sering menyebabkannya tak sadarkan diri.