-
Indo Barometer: Jokowi Demokratis Cabut Perpres Miras
58 minutes ago -
Sama-Sama Jadi Model Pakaian Dalam, Lebih Seksi Mana Girogina Rodriguez dengan Desire Cordero?
53 minutes ago -
Viral! Bule Cantik Ini Nikahi Pemuda Kampung Asal Lombok
57 minutes ago -
Ronald Koeman: Barcelona Tak Bisa Selamatkan Josep Bartomeu
46 minutes ago -
Prediksi: Sassuolo vs Napoli
39 minutes ago -
Eks Bek Liverpool: Manchester United Mau Juara Liga Inggris? Beli Striker Kelas Dunia!
38 minutes ago -
Miras Ini Halal Ditenggak Menurut Gus Miftah
59 minutes ago -
Soal KLB, Wasekjen Demokrat: Hanya Duri Kecil Berorganisasi
46 minutes ago -
Polisi Tangkap Lima Pelaku Pencabulan Anak di Aceh
26 minutes ago -
Selain Rina Gunawan, Artis Ini Juga Meninggal Akibat Covid-19 Komorbid Asma
55 minutes ago -
Mantan Sekretaris MA Nurhadi Dituntut 12 Tahun Penjara, Menantunya 11 Tahun
47 minutes ago -
Satgas Covid-19: Kita Bisa Kehilangan 1.000 Nyawa karena Ada yang Liburan
46 minutes ago
3 Keuntungan Indonesia Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik

JAKARTA - Indonesia sedang memproses pasokan bijih nikel laterit untuk digunakan dalam baterai lithium. Di mana itu merupakan bahan baku dalam memproduksi dan mengekspor kendaraan listrik.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebut dengan memilki cadangan nikel yang banyak, maka itu keuntungan tersendiri dalam menarik investor luar negeri. Setidaknya ada tiga keuntungan yang didapatkan Indonesia bila nantinya menjadi produsen batrei lithium tersebut.
Baca Juga: Bos BKPM Sebut Ada 'Abu Nawas' yang Hambat Investasi RI
"Kebijakan Indonesia ke depan itu sudah harus mobil listrik, karena defisit perdagangan kita oleh gas. Subsidi kita paling besar itu minyak. Kalau kita bisa ganti dengan batrei. Nantinya, cadangan devisa kita lebih baik, kemudian defisit neraca perdagangan kita smeakin baik. Ketiga, subsidi yang selama ini dibakar saja, bisa kita pakai untuk yang lain," kata Bahlil dalam acara The Indonesia Economic Club di iNews TV, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga: Banyak Hantu Berdasi Ganggu Iklim Investasi
Dia menjelaskan, nikel itu merupakan bahan baku pokok untuk pembuatan baterai lithium dalam memproduksi dan mengekspor kendaraan listrik. Sehingga, dengan modal jumlah nikel yang banyak tersebut menjadi pancingan para produsen kendaraan listrik untuk membangun pabriknya di Indonesia.
"Hampir di semua dunia sekarang itu sudah mulai mendorong energy terbarukan. Mereka sudah mulai pada green energi, di mana kendaraan mereka tidak pakai fosil lagi. Pada 2027 60-70% di Eropa udah pakai batrei. Teknologinya itu adalah nikel. Di Indonesia 25 persen cadangannya adalah nikel," ujarnya.