-
Gibran Rakabuming Kirim Dukungan ke Erick Thohir Jelang Bahas Nasib Piala Dunia U-20 2023 Bersama FIFA: Kami Doakan yang Terbaik!
54 menit lalu -
IHSG Diprediksi Menguat ke 6.856, Cek Saham Pilihan Hari Ini
39 menit lalu -
Lama Terbengkalai, Jokowi Kini Siapkan Kertajati Jadi Bandara Premium Internasional
55 menit lalu -
Pengukuran pemirsa TV di Indonesia dilipatgandakan Nielsen
59 menit lalu -
Lionel Messi Cetak Hattrick dan Tembus 102 Gol, Timnas Argentina Bantai Curacao 5-0!
55 menit lalu -
Langkah Putin Tempatkan Nuklir di Sekutunya Ditentang, Padahal AS Lakukan Hal yang Sama
47 menit lalu -
Bos Kripto FTX Sam Bankman Dituduh Bayar Suap Rp600 Miliar ke China
51 menit lalu -
BPK Ungkap Tantangan pada Pemeriksaan LKPP 2022
32 menit lalu -
Cuaca Malang Hari Ini, Pagi & Siang Diramalkan Gerimis
53 menit lalu -
Ricky Ungkap Kalimat Wamenkumham kepada Anita dan soal Aliran Dana, Oalah
38 menit lalu -
Kebakaran Pusat Migran Meksiko Tewaskan 40 Orang, Diduga karena Migran Bakar Kasur
43 menit lalu -
Beli 7 Senjata Secara Legal, Pelaku Penembakan Massal Sekolah Nashville Sembunyikan Senapan di Rumah Orangtuanya
59 menit lalu
3 Cara Mudah Atur Gaji untuk Fresh Graduate

JAKARTA - Mengelola keuangan bukanlah hal mudah, apalagi bagi para fresh graduate yang baru bekerja. Banyak di antara mereka yang rela menghabiskan gaji pertamanya untuk membeli gawai terbaru atau keperluan hiburan lain. Meskipun tak sedikit fresh graduate yang bisa menyisihkan sebagian dari gaji mereka untuk menabung atau investasi.
Nah, agar tidak salah langkah, bagaimana idealnya pengelolaan keuangan yang bijak bagi para fresh graduate yang baru bekerja? Berikut tips dari Perencana keuangan sekaligus pendiri Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno yang bisa kamu coba terapkan.
1. Ikuti skema 40/30/20/10
Mike menyarankan para pekerja milenial untuk menerapkan skema pengelolaan anggaran misalnya 40/30/20/10. Ini artinya 40 persen untuk alokasi kebutuhan prioritas, 30 persen alokasi dana wajib atau cicilan, 20 persen alokasi investasi dan 10 persen alokasi sosial seperti zakat, pajak dan donasi. "Kalau gajinya masih UMR coba diatur pengeluarannya dengan skema di atas, lalu coba realisasikan. Tujuannya agar keuangan menjadi lebih sehat," kata Mike.
2. Kendalikan keinginan
Mike memahami bahwa generasi milenial memang cenderung lebih mengutamakan pengalaman daripada menabung atau investasi. Mereka lahir di masa dengan kemudahan akses dalam segala aspek, mulai dari pelayanan reservasi destinasi wisata berbelanja, membeli makanan, pakaian, dan lainnya. Karena itu, tidak aneh jika banyak dari pekerja milenial yang memiliki masalah dengan tata kelola gaji. Bahkan gaji mereka cenderung hanya 'numpang lewat' saja setiap bulannya.
"Membeli pakaian, keperluan baju, make up, ngopi di kafe, atau jalan-jalan boleh saja. Asal jangan sampai semua gaji habis begitu saja tanpa bisa kita sisihkan untuk ditabung. Kan kita juga harus mulai memikirkan masa depan," kata Mike.
3. Edukasi diri
Agar gaji bulanan bisa dikelola dengan bijak, memang perlu diawali dengan niat dan komitmen yang kuat dari setiap individu. Sebelum mulai merealisasikan, setiap individu harus benar-benar teredukasi dan mengerti betul mengapa pengelolaan keuangan itu perlu, apa pentingnya investasi, bagaimana membedakan keinginan dan kebutuhan, serta faktor lainnya.
"Kalau dia belum teredukasi dan sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan ya cukup sulit untuk berubah. Jadi coba belajar soal pengelolaan keuangan, source nya sekarang banyak di media sosial, yang penting ikuti saran dari orang yang punya kredibel," kata Mike.
Berita Terkait
- Jangan Salah Pilih, Ini Kiat Perusahaan Tempat Magang yang Tepat
- Tip Hindari 4 Kesalahan Saat Wawancara Kerja
- Bisnis Bancassurance Bank Muamalat Tumbuh Dua Digit
- Hadiri HPN 2023 di Medan, Erick: Pers Bagian dari Kehidupan Saya
- Menkominfo Dipanggil Kejakgung, Jokowi: Hormati Proses Hukum