-
Maurizio Sarri Isyaratkan Milinkovic-Savic Tinggalkan Serie A
55 menit lalu -
Upah Nominal Harian Buruh Tani Naik 0,29% di April 2022
37 menit lalu -
Gejala Hepatitis Akut Ditandai dengan Hilang Kesadaran atau Kejang
36 menit lalu -
Kesaksian Pria Ukraina Disiksa Tentara Rusia, Ditembak hingga Dikubur Hidup-Hidup
39 menit lalu -
2 Minggu Ekspor CPO Dilarang, Petani: Dampaknya Luar Biasa
41 menit lalu -
Polda Sumbar Buru Pelaku ''Skimming'' Nasabah Bank Nagari
35 menit lalu -
Cerita Petani Kesulitan Jual Sawit hingga Mutar-Mutar Cari Pabrik
56 menit lalu -
Duh Romantisnya Pak Ahok, Lihat Caranya Merayakan Ultah 2 Orang yang Dicintainya
54 menit lalu -
Menag Yaqut Bantah Pemerintah Mengunakan Dana Haji untuk Membangun IKN Nusantara
27 menit lalu -
Harga CPO Turun 1,7% dalam Sepekan
50 menit lalu -
Digitalisasi Era Jokowi Memacu Pemda Meluncurkan Berbagai Inovasi
38 menit lalu -
Jadwal Siaran Langsung Semifinal Sepakbola Putra SEA Games 2021: Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Thailand U-23 dan Vietnam vs Malaysia
35 menit lalu
0
224 Spesies Baru Ditemukan di Mekong, Kera Hantu Hingga Ular Siput

BANGKOK - Seekor kera dengan lingkaran putih di sekitar matanya termasuk di antara 224 spesies baru yang terdaftar dalam pembaruan World Wildlife Fund's (WWF) di wilayah Mekong. Kera ini merupakan spesies baru Lutung Popa yang ditemukan di gunung berapi Gunung Popa yang telah punah di Myanmar. Ini adalah satu-satunya mamalia baru di antara penemuan.
Lutung Popa ditemukan berdasarkan pencocokan genetik tulang yang baru-baru ini dikumpulkan dengan spesimen dari Museum Sejarah Alam Inggris. Tulang-tulang itu telah dikumpulkan lebih dari satu abad yang lalu.
Dua karakteristik pembeda utama adalah cincin putih lebar di sekitar matanya dan kumisnya yang mengarah ke depan. WWF, bekerja sama dengan Fauna and Flora International (FFI), menangkap foto kera menggunakan jebakan kamera pada 2018. FFI melaporkan penemuan itu akhir tahun lalu.
"Kera itu adalah kandidat untuk terdaftar sebagai spesies yang terancam punah dalam Daftar Merah IUCN, karena hanya 200-250 yang diperkirakan bertahan hidup di alam liar, di beberapa tempat," kata laporan WWF seperti dilansir laman Guardian, Rabu (26/1).
Dua karakteristik pembeda utama adalah cincin putih lebar di sekitar matanya dan kumisnya yang mengarah ke depan. WWF, bekerja sama dengan Fauna and Flora International (FFI), menangkap foto kera menggunakan jebakan kamera pada 2018. FFI melaporkan penemuan itu akhir tahun lalu.
"Kera itu adalah kandidat untuk terdaftar sebagai spesies yang terancam punah dalam Daftar Merah IUCN, karena hanya 200-250 yang diperkirakan bertahan hidup di alam liar, di beberapa tempat," kata laporan WWF seperti dilansir laman Guardian, Rabu (26/1).
Laporan WWF ini menyoroti perlunya melindungi keanekaragaman hayati dan habitat yang kaya di salah satu wilayah sungai terpanjang di dunia tersebut. Wilayah hutan Mekong meliputi juga Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand, dan Myanmar.
Wilayah Mekong adalah hotspot keanekaragaman hayati dan rumah bagi harimau, gajah Asia, saola atau hewan yang sangat langka yang juga disebut unicorn Asia atau spindelhorn, dan ribuan spesies lainnya. "Termasuk daftar terbaru ini, para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 3.000 spesies baru di kawasan itu sejak 1997," kata WWF.
Wilayah Mekong adalah hotspot keanekaragaman hayati dan rumah bagi harimau, gajah Asia, saola atau hewan yang sangat langka yang juga disebut unicorn Asia atau spindelhorn, dan ribuan spesies lainnya. "Termasuk daftar terbaru ini, para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 3.000 spesies baru di kawasan itu sejak 1997," kata WWF.
Spesies yang terdaftar ditemukan pada tahun 2020 tetapi laporan tahun lalu tertunda hingga dirilis Rabu (26/1/2022). Dalam temuan terbaru, terdapat juga puluhan reptil, katak, hingga kadal air yang baru diidentifikasi. Ikan dan 155 spesies tanaman, termasuk satu-satunya bambu sukulen ditemukan di Laos.
- Gandeng WWF, Pemerintah Luncurkan Aplikasi Panduan Konsumen Seafood
- KOBI-WWF Susun Protokol Data Indeks Biodiversitas Indonesia
- Pelatihan Evakuasi Mamalia Terdampar di Pesisir Banda Aceh
- Kasus DBD di Jatim Melonjak, Terbanyak di Bojonegoro
- Orang Terkaya Britania Raya Ungkap Alasan Tolak Beli Manchester United
Sumber: Republika Online
Berita Terkait
Berita Populer Dari Republika Online