-
Liga Futsal Profesional Putri 2021: Bermain Imbang Lawan Kebumen Angels, Pelatih Putri Sumsel Puas
34 menit lalu -
Klub Promosi Serie A Tertarik Datangkan Bek Barcelona
47 menit lalu -
Henrikh Mkhitaryan Jadi Pemain Armenia Pertama di Inter Milan
36 menit lalu -
Jurus Luhut Dongkrak Harga CPO, Ampuh Enggak?
44 menit lalu -
Gerindra dan PKB Mesra di Pemilu 2024, Sosok Capres Disembunyikan
36 menit lalu -
Kapolri Menangis di Hoegeng Awards 2022, Ada Apa?
31 menit lalu -
Ekslusif, Kajol Devgan Bintangi Debut Serial Bollywood Disney+Hotstar
51 menit lalu -
DPRD Bakal Periksa Izin Usaha Holywings, PDIP DKI: Kami Inventarisasi Dokumen Mereka
47 menit lalu -
Prediksi Timnas U-19 Indonesia vs Vietnam: Garuda Nusantara Diuntungkan Ini
48 menit lalu -
Pakar Hukum Unair Peringatkan Satgas BLBI Berhati-hati Saat Eksekusi Aset Jaminan Obligor
41 menit lalu -
Alasan Mile Svilar Terima Tawaran AS Roma
21 menit lalu -
Kemenko PMK Harap RUU KIA Dapat Mewujudkan Generasi Unggul
13 menit lalu
21 Tahun Honorer, Baru Terima SK PPPK Usia 50 Tahun

GenPI.co - Andi Heriyati harus menunggu sangat lama untuk mendapatkan SK PPPK setelah mengabdi sebagai honorer selama 21 tahun.
Guru SMA Negeri 8 Bone itu baru mendapatkan SK dari Kemendagri pada Selasa (17/5).
Dia menerima SK itu saat usianya 50 tahun. Sebelumnya, dia pernah berulang kali tidak lulus tes CPNS.
"Alhamdulillah pada 2021 kami lulus tahap pertama dengan ketatnya persaingan," kata Heriyati sebagaimana dilansir laman Pemprov Sulsel.
Wanita 50 tahun itu mengaku harus melewati berbagai masa sulit selama menjadi honorer.
"Kami semasa honorer tidak menerima kesejahteraan yang sama dengan UMR. Kami bersabar," ucap Heriyati.
Meskipun kesejahteraannya terbatas, Heriyati mengaku tidak pernah mengeluh.
Dia juga tetap berusaha bersyukur meskipun jarak rumah dan tempatnya mengajar cukup jauh.
"Sebab, saya diberikan kesempatan sebagai guru honorer di SMA Negeri 8 Bone," ujar Heriyati.
Dia mengaku mengikuti seleksi PPPK pada 2021 dan berhasil lulus dengan nilai memuaskan.
"Alhamdulillah, di sekolah yang saya daftar, saya mendapatkan nilai tertinggi, yakni 783," tutur Heriyati. (*)
Video populer saat ini: