-
Pak Bima Tegaskan tidak Ada Larangan Bagi Perwira Aktif TNI dan Polri jadi Pj Kepala Daerah
30 menit lalu -
Apple Optimistis Target Produksi iPhone Tercapai
45 menit lalu -
Moeldoko Punya 2 Hal Penting yang Sangat Dibutuhkan Indonesia
48 menit lalu -
Sembuh dari Sakit Parah, Kiwil Cuma Boleh Makan Ikan, Kenapa?
28 menit lalu -
Bahas Konflik Rusia - Ukraina, PP GMKI Lakukan Ini Besok
54 menit lalu -
IKN Nusantara Rawan Digempur dari Udara, Jenderal Andika Perkasa Bilang Begini
58 menit lalu -
RI-Inggris Teken Kerja Sama Investasi 3 Sektor Prioritas
54 menit lalu -
Arief Poyuono Sebut Wajar Bank BUMN Beri Pinjaman ke Perusahaan Batu Bara
19 menit lalu -
Banjir Melanda 11 Desa di Kabupaten Probolinggo
49 menit lalu -
Gunungkidul Lockdown, Ternak dari Luar Tak Boleh Masuk
18 menit lalu -
Pas Lagi Sepi, NAS Lakukan Perbuatan Itu Lagi. Korban Berusia 9 Tahun
53 menit lalu -
52 Ekor Sapi dan Kerbau di Kabupaten Solok Terjangkit PMK
23 menit lalu
2 Pembantu Dekat Paus Dinyatakan Positif Covid-19, Tokoh Vatikan Paling Senior

VATIKAN - Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin dilaporkan positif Covid-19 setelah menunjukkan gejala sangat ringan. Sedangkan Wakilnya, Uskup Agung Edgar Pena Parra, juga positif, meskipun tanpa gejala.
Kedua pria itu adalah tokoh Vatikan paling senior yang dites positif terkena virus sejauh ini. Menurut media lokal, gereja belum mengungkapkan kapan kontak terakhir mereka dengan Paus Fransiskus terjadi, meskipun Parolin dilaporkan dites antara Minggu (16/1) dan Senin (17/1) setelah menunjukkan gejala.
Paus telah mendesak para pengikutnya untuk mendapatkan vaksinasi untuk Covid-19, yang menyatakan bahwa vaksin adalah "tindakan cinta" dan jika tidak melakukannya itu dianggap sebagai "bunuh diri." Seperti diketahui, Paus telah menerima setidaknya dua suntikan Pfizer-BioNTech, dan para wakilnya juga divaksinasi.
Baca juga: Paus Kecam Informasi Hoaks tentang Vaksin Covid-19
Sementara satu faksi Katolik diketahui menentang vaksin dengan alasan bahwa mereka dikembangkan menggunakan jaringan dari janin yang diaborsi sehingga tidak bermoral.
Namun Vatikan bersikukuh mengklaim vaksin tetap bisa diterima secara moral, terlepas dari faktor janin.
Baca juga: Indonesia Bakal Kedatangan 1,4 juta vaksin AstraZeneca dalam 2 Tahap
Bulan lalu, Vatikan mengumumkan vaksinasi wajib untuk semua karyawan. Parolin memberlakukan sistem "pass super hijau" yang mirip dengan Italia, yang memerlukan bukti vaksinasi atau pemulihan baru-baru ini dari virus. Sebelumnya, orang yang masuk ke Vatikan juga bisa menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif.