-
Waspada! 4 Makanan dan Minuman Lezat Ini Bisa Bikin Pria Loyo di Ranjang
52 menit lalu -
Heboh Bika Ambon Bikin Penumpang di Bandara Kualanamu Didenda Rp2 Juta, Ini Ceritanya
51 menit lalu -
Awas, surat tilang palsu file APK
52 menit lalu -
Saat Nyepi, Seluruh LPJ di Gianyar Padam
45 menit lalu -
Cegah Pelajar Terlibat Kriminalitas, Kemenkumham Banten Buat Program Ini
27 menit lalu -
Sempat Tutup, Retribusi IPLT Ditarget Rp 100 Juta
25 menit lalu -
Hugo Lloris Pensiun, Kylian Mbappe Resmi Jadi Kapten Timnas Prancis
57 menit lalu -
Shin Tae-yong Bongkar Penyebab Panggil Riko Simanjuntak ke Timnas Indonesia untuk FIFA Matchday Maret 2023
25 menit lalu -
Jamal Musiala Dipastikan Absen Bela Timnas Jerman Usai Alami Cedera Hamstring
58 menit lalu -
Krama Desa Adat Banjarangkan Melasti Berjalan Kaki Sejauh 5 Km
48 menit lalu -
Roberto Mancini Jelaskan Putusan Panggil Simone Pafundi
39 menit lalu -
Fadli Zon Memaklumi Langkah Pemerintah Menaikkan HPP Gabah
38 menit lalu
100 Investor Nyatakan Minat Investasi di IKN Nusantara

JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Bambang Susantono menyatakan bahwa lebih dari 100 investor telah menyatakan minat berinvestasi di IKN Nusantara hingga akhir Januari 2023. Tercatat, di mana 90 investor diantaranya telah menyampaikan Letter of Interest (LoI).
"Kita dapat banyak sekali sebenarnya, tapi sekarang portfolio yang aktif adalah ini (90 LoI)," katanya dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 Morning Talk di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Sejumlah sektor investasi yang diminati para investor, diantaranya infrastruktur dan utilitas sebanyak 25 investor, edukasi 15 investor, konsultan 14 investor, perumahan 10 investor, komersial 9 investor, teknologi 6 investor, kesehatan 5 investor dan perkantoran sebanyak 6 investor.
Bambang menjelaskan saat ini ada tiga investor yang siap membangun hunian di IKN, yaitu Konsorsium CCFG Corp dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara dengan investasi sebesar Rp30,8 trilliun. Selain itu, ada Korea Land and Housing Corp dengan investasi Rp8,65 trilliun dan PT Summarecon Agung Tbk sebesar Rp1,67 trilliun.
Melalui investasi tersebut nantinya akan dibangun 184 tower hunian dengan kapasitas 14.500 jiwa dan direncanakan akan selesai pada akhir 2024.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan sejak 2019 hingga 2022, investasi di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya menunjukkan tren peningkatan hingga 177,9 persen dari Rp61,6 triliun menjadi Rp171,2 triliun.